Blog Soebang - Tahu tidak, kita itu kadang seringkali lupa apa yang sudah dimilikinya, dan lebih sering ingat apa yang dimiliki orang lain.
Maka sebab itulah mengapa kita kadang terus membanding-bandingkan apa yang telah kita miliki dengan milik orang lain.
Padahal, bila kita lebih bijak memaknai setiap apa yang telah Allah takdirkan untuk kita, tentu untuk fokus pada nikmat yang orang lain dapatkan tidak akan mudah kita lakukan.
Kita Sering Mengeluhkan Pemberian Allah, Merasa Orang Lain Telah Lebih Banyak Mendapatkan Nikmat
Tanpa sadar kita kadang sering mengeluhkan pemberian Allah, hanya karena merasa orang lain telah lebih banyak mendapat nikmat.
Padahal, nikmat yang Allah berikan pada setiap hambanya sudah sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, jadi tidak usah membanding-bandingkan kenikmatan yang saat ini kita dapatkan dengan kenikmatan orang lain, cukup syukuri saja dengan bijak apa yang telah Allah tetapkan kepada kita.
Kita Seringkali Mengatakan Allah Tidak Adil, Merasa Nikmat Orang Lain Lebih Besar
Kita seringkali mengatakan Allah tidak adil, hanya karena merasa nikmat orang lain lebih besar dari nikmat yang kita miliki.
Padahal, bisa saja nikmat yang diberikan kepada kitalah yang sebenarnya lebih besar, hanya saja kadang kita kufur tidak mensyukurinya.
Padahal Bisa Jadi Nikmat Kitalah yang Sebenarnya Lebih Besar
Iya, padahal bisa jadi nikmat yang telah kita peroleh yang sebenarnya lebih besar, hanya kadang ketidak tahuan kita bersifat bijak dengan syukur yang membuat nikmat itu seakan-akan kecil dirasakannya.
Nikmat Kitalah yang Telah Lebih Banyak, Hanya Kadang Kita Tak Pernah Puas
Dan bisa jadi pula nikmat kitalah yang sebenarnya telah lebih banyak, hanya kadang kita tak pernah puas karena adanya sifat thama’ yang bersarang di dalam hati, sehingga menjadikan nikmat yang ada selalu nampak sedikit dan tak cukup.
Maka Periksalah Rasa Syukur di Hati, Takut Ada Berbagai Macam Penyakit di Dalamnya
Maka pandailah menjaga hati, jangan biarkan kosong dari sifat syukur, agar selamanya kita tak selalu mengingat kenikmatan yang orang lain peroleh, dan malah sebaliknya melupakan nikmat yang telah kita miliki.
Periksalah hatimu, karena takut didalamnya sudah tak ada rasa syukur, takut rasa syukur itu kering sebab banyaknya penyakit hati yang ada didalamnya.