Blog Soebang - Pengemudi taksi online, Darajat (25), ditemukan tewas mengenaskan di pinggir jalan raya Subang-Bandung, tepatnya di Desa Tambakmekar, Jalancagak yang berbatasan dengan Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Selasa (21/1/2020).
Kuat dugaan Darajat menjadi korban pembunuhan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban tergeletak di seberang penginapan Melati dengan kondisi bersimbah darah. Tubuhnya ditemukan oleh warga yang kebetulan sedang melakukan ronda, sekitar pukul 03.00 WIB.
Warga yang menemukan sama sekali tak mengenali korban dan memastikan bukan warga sekitar. Saat pertama ditemukan, korban masih memakai kaos merah, bercelana pendek dengan arloji ditangan kiri. Ada sejumlah luka tusuk dibagian pelipis dan leher belakang telinga kiri.
Penemuan tersebut langsung dilaporkan ke Mapolsek Cijambe yang jaraknya hanya sekitar 300 meter dari lokasi tubuh korban tergeletak. Polisi yang tiba di lokasi kemudian melakukan olah TKP dan membawa jenazah korban ke RSUD Ciereng di Jalan Brigjen Katamso. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, korban pun dirujuk ke RS Sartika Asih, Bandung. Setelah penyelidikan sementara, identitas korban mulai terungkap. Korban diketahui tercatat sebagai pegawai kontrak harian di Perusahaan Daerah Tirta Rangga Subang.
"Dugaan sementara memang korban pembunuhan. Namun kami masih terus melakukan pendalaman termasuk hasil autopsi juga belum selesai," terang Kapolres Subang, AKBP Teddy Fanani didampingi KBO Satreskrim, Iptu Dede Kusyani.
Teddy memohon doa agar kasus ini cepat terungkap dan pelakunya berhasil ditangkap. "Semoga cepat terungkap dan pelakunya kami tangkap," imbuhnya. Sementara itu, berdasarkan keterangan lainnya yang berhasil dihimpun, korban merupakan pengemudi taksi online.
Ia sehari-harinya membawa mobil Toyota Sienta warna Silver D 1612 OZZ. Sebelum kejadian, korban diketahui mendapat orden dari wilayah kota. Namun tujuan pengantaran bukan di wilayah Subang, melainkan ke daerah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Menurut informasi, korban tiba di Padalarang sekitar pukul 22.26 WIB.
Hal itu diketahui setelah korban meng-update lokasi dan mengabarkan kepada rekan sesama pengemudi transportasi online di Subang. Tak cuma itu, korban juga memberikan posisi lokasi melalui aplikasi WhatsApp agar keberadan bisa dipantau oleh rekannya.
Bahkan, rekan-rekan korban di Subang mengetahui kalau sesampainya di titik tujuan, si penumpang tidak membayar ongkos jasa dan malah meminta diantar ke lokasi lain. Sejak itulah rekan korban mulai kehilangan kontak.
Kuat dugaan Darajat menjadi korban pembunuhan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, korban tergeletak di seberang penginapan Melati dengan kondisi bersimbah darah. Tubuhnya ditemukan oleh warga yang kebetulan sedang melakukan ronda, sekitar pukul 03.00 WIB.
Warga yang menemukan sama sekali tak mengenali korban dan memastikan bukan warga sekitar. Saat pertama ditemukan, korban masih memakai kaos merah, bercelana pendek dengan arloji ditangan kiri. Ada sejumlah luka tusuk dibagian pelipis dan leher belakang telinga kiri.
Penemuan tersebut langsung dilaporkan ke Mapolsek Cijambe yang jaraknya hanya sekitar 300 meter dari lokasi tubuh korban tergeletak. Polisi yang tiba di lokasi kemudian melakukan olah TKP dan membawa jenazah korban ke RSUD Ciereng di Jalan Brigjen Katamso. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, korban pun dirujuk ke RS Sartika Asih, Bandung. Setelah penyelidikan sementara, identitas korban mulai terungkap. Korban diketahui tercatat sebagai pegawai kontrak harian di Perusahaan Daerah Tirta Rangga Subang.
"Dugaan sementara memang korban pembunuhan. Namun kami masih terus melakukan pendalaman termasuk hasil autopsi juga belum selesai," terang Kapolres Subang, AKBP Teddy Fanani didampingi KBO Satreskrim, Iptu Dede Kusyani.
Teddy memohon doa agar kasus ini cepat terungkap dan pelakunya berhasil ditangkap. "Semoga cepat terungkap dan pelakunya kami tangkap," imbuhnya. Sementara itu, berdasarkan keterangan lainnya yang berhasil dihimpun, korban merupakan pengemudi taksi online.
Ia sehari-harinya membawa mobil Toyota Sienta warna Silver D 1612 OZZ. Sebelum kejadian, korban diketahui mendapat orden dari wilayah kota. Namun tujuan pengantaran bukan di wilayah Subang, melainkan ke daerah Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Menurut informasi, korban tiba di Padalarang sekitar pukul 22.26 WIB.
Hal itu diketahui setelah korban meng-update lokasi dan mengabarkan kepada rekan sesama pengemudi transportasi online di Subang. Tak cuma itu, korban juga memberikan posisi lokasi melalui aplikasi WhatsApp agar keberadan bisa dipantau oleh rekannya.
Bahkan, rekan-rekan korban di Subang mengetahui kalau sesampainya di titik tujuan, si penumpang tidak membayar ongkos jasa dan malah meminta diantar ke lokasi lain. Sejak itulah rekan korban mulai kehilangan kontak.