Blog Soebang - Tak hanya meresmikan pabrik perakitannya di Cikupa, Tangerang, PT Indo Jaya Motor Electrik selaku pemegang merek skuter listrik Electric Vehicle Indonesia atau Elvindo, juga tengah bersiap membangun pabrik di Kawasan Subang, Jawa Barat. Hal ini disampaikan oleh purnawirawan Irjen Pol Setyo Wasisto yang menjabat sebagai Komisaris Elvindo. Menurut dia, beberapa waktu lalu sudah ada survei yang dilakukan PT Indo Jaya Motor Electrik dengan mitranya dari China.
Sayangnya, saat ditanya soal mitra dan berapa nilai investasinya, Setyo masih enggan untuk berbicara lebih detail. Namun dia memastikan bila secara nominal, investasi lokal lebih besar dibandingkan mitranya dari China.
Untuk masalah waktu kapan pembangunan pabriknya dimulai, Setyo menjelaskan bila saat ini sedang dalam proses. Dia berharap dalam waktu dekat sudah bisa dilaksanakan.
“Mungkin dalam waktu dekat. Untuk mulai berjalan sampai produksi memang butuh waktu, paling tidak itu dua atau tiga tahun ke depan, dan nantinya itu tiap 10 menit kita bisa produksi satu unit,” ujar Setyo. Lebih lanjut dia juga mengakui bila unit-unit skuter listrik Elvindo yang ada saat ini masih berstatuskan CKD dari China. Pabriknya yang berada di Cikupa pun hanya berskala kecil untuk kebutuhan perakitan saja.
Lebih lanjut dia juga mengakui bila unit-unit skuter listrik Elvindo yang ada saat ini masih berstatuskan CKD dari China. Pabriknya yang berada di Cikupa pun hanya berskala kecil untuk kebutuhan perakitan saja.
Namun demikian, dia menargetkan dalam dua tahun ke depan, tingkat kandungan komponen dalam negerinya bisa mencapai 40 persen. Selanjutnya, bila fasilitas pabrik sudah berjalan, maka optimalisasi kandungan lokal akan lebih besar.
“Sekarang CKD, tapi berlahan kita akan kurangi demgam menggunakan material yang ada di dalam negeri. Seperti ban, lampu, sebentar lagi mesin moulding juga akan datang jadi kita harap bisa 40 persen dalam dua tahun dan terus meningkat sampai pabrik produksinya berjalan,” ujar Setyo.
“Bukan hanya kandungan lokal saja, dengan adanya proses produksi kita juga bisa membuka lapangan pekerjaan. Tahun ini kita tergetkan 500 karyawan, nanti bisa lebih besar, dan kita juga dorong program vokasi untuk transfer pengetahuan,” kata dia.